Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Percakapan Bahasa Karo dan Artinya, Lebih Mengenal Bahasa Suku Batak Karo

Percakapan Bahasa Karo dan Artinya

Tahukah kamu bahasa karo ialah salah satu dari bahasa nusantara yang perlu kita kenali sebagai warga negara indonesia, dengan mempelajari atau mengenali bahasa karo itu berarti kamu juga ikut berkontribusi dalam pelestarian bahasa serta budaya negara. Seperti yang kita ketahui bahwa kepedulian akan budaya dan bahasa lokal sudah cukup rendah minatnya, karena itulah untuk menambah wawasan, menyiratkan rasa hormat, serta apresiasi terhadap sesama warga negara indonesia yang menjunjung luhur nilai kebudayaan lokal patutlah kita setidaknya mengetahui bahasa karo.

Disini kita akan membahas mengenai bahasa suku batak karo, kita akan memfokuskan pemahaman analitis perihal percakapan bahasa karo dan artinya. Selain hal itu, mengulas pengetahuan kita perihal sejarah dan asal muasal bahasa karo, tidak pula kita lupakan struktur dan berbagai kalimat khas bahasa karo masih asing ditelinga masyarakat awam. Seraya membuka peluang guna berkomunikasi lebih mudah dan efektif dengan masyarakat setempat penghuni dataran/alun-alun tinggi Karo, Medan, Deli Serdang, Langkat, Dairi, hingga ke Aceh Tenggara di Indonesia. 

Struktur Percakapan Bahasa Karo dan Artinya.

Bahasa karo yang melambangkan ibu bahasa dari suku karo-batak ini memiliki struktur cukup kompleks, selain itu termasuk rumpun bahasa austronesia yang artinya mempunyai skala penyebaran yg luas di belahan dunia. Namun karena hal ini pula lah bahasa yang memiliki rumpun ini tak memiliki sejarah panjang tertulis. Dibawah ini sekilas info mengenai struktur bahasa karo : 

Fonem/Fonologi. 

Bahasa Karo memiliki tujuh belas fonologi konsonan dan lima fonologi vokal. Fonem atau fonologi  konsonan adalah /p, b, t, d, k, g, c, j, s, h, m, n, ny, ng, r, l, w/. Meskipun fonem vokal meliputi /a, i, u, e, o/. 

Morfologi.

Morfologi bahasa Batak Karo sangat kompleks terutama pada pembentukan verba. Katakerja/verba dalam bahasa Karo mempunyai 3 morfem utama:

awalan (prefix), akar (root) dan akhiran (suffix). Misalnya:

m-ik-et, yang berarti "makan", terdiri dari awalan "m-", akar kata "ik", dan akhiran "-et". Selain itu, Karo mempunyai pola rangkaian serta pengulangan yang berbeda.

Santakis.

Dalam bahasa Batak Karo, urutan kata yang biasa dipergunakan yaitu Subjek-Predikat-Objek (SPO). Akan tetapi, rangkaian kata ini dapat bervariatif tergantung pada konteks dan fokus kalimat. Selain itu, bahasa Karo juga memiliki sistem tekanan kata yang pelik dimana tekanan kata dapat mempengaruhi makna kalimat. 


Contoh Percakapan Bahasa karo dan Artinya. 

Contoh I percakapan bahasa karo dan artinya. 

Dian : Mejuah-juah, dipagi hari nang luah? [artinya : Selamat pagi, apa kabar?]

Sela : Mejuah-juah. Kenek ka kuta? [artinya : Selamat pagi. Kamu mau ke mana?]

Dian : Hela, ke kantor. Ndak nariang sehari? [artinya : Ke kantor. Kamu tidak pergi kerja hari ini]

Sela : Ndak, ada tugas di kantor. Denggan salam. [artinya : Tidak, ada tugas di kantor. Sampaikan salam]

Contoh II percakapan bahasa karo dan artinya.

Sela : Mejuah-juah, bagas man si tondi-tondi? [artinya : Selamat pagi, apa kabar]

Dian : Mejuah-juah. Bagas si tondi-tondi. Ada apa-apa? [Selamat pagi. Kabar baik. Ada apa?]

Sela : Iya, saya ingin membeli beberapa barang dari pasar. Apa kamu mau ikut? [aku mau membeli beberapa barang dari pasar. kamu mau ikut?]

Dian : Saya tidak bisa ikut sekarang. Saya ada janji dengan teman. Terima kasih sudah ajak. [Saya tidak bisa ikut sekarang. Saya sudah punya janji dengan teman. Terima kasih atas undangan].

Kosa kata yang khas dalam percakapan bahasa karo dan artinya.

  • Mejuah-juah: Salam/ucapan selamat dalam bahasa Karo 

  • Bagas: Apa kabar?

  • Tondi-tondi: Barang barang atau keperluan

  • Ndang: Saya/aku

  • Ndehong: Kamu/engkau

  • Las roha: Selamat datang/selamat pulang

  • Horas: Ucapan selamat [bahasa Batak]

  • Kena piso surit: Bersatu padu/satu hati

  • Dolok: Sebelum/sebelumnya

  • Habinsaran: Keselamatan/keamanan

Sejarah Asal Muasal Bahasa Karo. 

Bahasa suku Karo ialah bahasa daerah batak karo yang banyak dituturkan bagi suku Karo, salah satu suku asli di Sumatera Utara, Indonesia. Bahasa Karo tergolong kelompok bahasa Batak yang biasa dituturkan oleh beberapa suku bangsa di Sumatera Utara, seperti suku Toba, Mandailing, dan Simalungun.

Sejarah bahasa Karo dapat ditelusuri kembali pada sejarah masyarakat Karo itu sendiri. Suku Karo diyakini telah hidup di pedalaman Sumatera Utara sejak zaman prasejarah. Daerah ini dianggap sebagai fokus induk peradaban dan kebudayaan Karo, dan bahasa Karo ialah bahasa utama yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, bahasa Karo mengalami perubahan dan penyesuaian terhadap lingkungan sosial dan budaya di sekitarnya. Saat ini bahasa Karo masih dituturkan oleh masyarakat Karo daerah Sumatera Utara, meskipun beberapa tahun terakhir penggunaannya mulai berkurang di kalangan generasi muda yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia.

Secara historisnya, bahasa Karo juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi budaya dan adat istiadat masyarakat Karo. Bahasa Karo melambangkan bahasa utama dalam upacara adat, serta lagu dan tarian adat masih dilestarikan hingga saat ini. Dengan demikian, bahasa Karo menjadi bagian penting dari budaya dan identitas masyarakat Karo itu sendiri.